KENALI PAHLAWAN DALAM DIRIMU! — Part 2

Panduan Melakukan Perjalanan menuju The Inner Self

Haris Quds
4 min readDec 21, 2020
Photo by Some Tale on Unsplash

Pilih Pahlawanmu

“Sepanjang manusia tak bisa menyadari jutaan cara rahasia dari alam bawah sadar untuk menyusupi diri ke dalam rencana-rencana dan keputusannya, jelas ia bukanlah tuan dari dirinya sendiri.”

-Carl G. Jung, Manusia dan Simbol-Simbol

Dalam proses menjadi pahlawan untuk hidup kita sendiri, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mengetahui misi yang sedang kita jalani. Kehidupan kita dipenuhi dengan berbagai misi dimulai ketika kita sudah memiliki nalar saat balita. Pada saat itu kita sudah bisa membuat pilihan-pilihan dalam hidup. Maka, sejak itu, berbagai misi datang silih berganti di hidup kita dari mulai misi kecil hingga misi besar. Misalnya misi menuntun anjing peliharaan jalan sore, hingga misi menolong teman sekolah yang sering ditindas.

Jika kita sudah mengetahui misi kita, akan lebih mudah bagi kita untuk mengidentifikasi hal-hal yang harus dilakukan dan yang akan terjadi berikutnya. Untuk mempermudah hal tersebut, Joseph Campbell, seorang ahli mitologi, memberikan 5 jenis pahlawan berdasarkan misinya. Pembagian jenis ini dapat menjadi patokan untuk mengidentifikasi misi kita saat ini. Penjabaran berikut ini adalah ekstraksi dari buku Joseph Cambell yang berjudul A Hero with A Thousand Faces.

Hero as a Warrior

Pahlawan tipe ini adalah ia yang memiliki misi menyelamatkan sebuah daerah , sekelompok orang, atau dirinya sendiri dari gangguan monster jahat. Dia menghadapi masalah dalam wujud monster besar dan mematikan yang mengganggu dunia atau kotanya, dalam bentuk kuno, monster itu seperti ular raksasa, monster terbang raksasa, atau naga (Campbell, 1993: 251). Pada kasus dunia nyata, tentu saja monster tidaklah ada, namun kita dapat mencari analoginya.

Misalnya, seorang atlet lari yang berusaha memenangkan sebuah kompetisi. Ia harus melalui berbagai latihan dan kemudian harus mengalahkan pelari lainnya untuk menjadi juara. Para pelari saingannya tersebut adalah ‘monster-monster’ kecil yang harus ia kalahkan untuk menyelamatkan dirinya sendiri dari kekalahan. Monster-monster ini juga bisa berwujud dosen penguji skripsi, preman komplek, atau tukang bully.

Hero as a Lover

Pahlawan tipe ini memiliki tujuan yang romantis, yaitu menyelamatkan seseorang yang disukainya. Tipe pahlawan ini adalah pria menyelamatkan pengantin wanita dari ayah yang jahat, atau menyelamatkan seorang gadis dari kekasih yang tidak baik. Campbell berpendapat bahwa seorang wanita adalah gambar dari takdir pahlawan ini.

Contoh sederhana dari pahlawan sebagai pecinta ini di dunia nyata adalah seorang mahasiswa yang berusaha melakukan pedekate dengan perempuan yang ia suka, ia harus bersaing dengan pria-pria lainnya yang juga menyukai perempuan tersebut. Ia akan menjadi pahlawan bagi dirinya sendiri ketika ia berhasil menyatakan perasaannya pada si gadis dan ia diterima menjadi kekasihnya. Kisah-kisah ini sering kita jumpai dalam bentuk film layar lebar atau FTV. Ya, pria tokoh utama di film-film tersebut adalah Hero as a Lover.

Hero as an Emperor/Tyran

Pahlawan jenis ini adalah seseorang yang sudah melalui berbagai rintangan dan sudah berhasil menjadi pahlawan. Maka selanjutnya ia menjadi penguasa atas dunianya. Tugasnya adalah mempertahankan kuasanya, melindungi dunianya dari pengaruh buruk, dan memunculkan pahlawan-pahlawan baru. Contoh jenis pahlawan ini bisa kita lihat pada film The Avengers. Iron Man, Captain America, Ant Man, dan kawan-kawan adalah pahlawan yang memiliki kisah perjuangannya masing-masing dalam menjadi seorang pahlawan. Namun pada film The Avengers, mereka semua sudah menjadi seorang pahlawan yang kemudian memiliki kuasa untuk melindungi dunia dari pengaruh buruk. Iron Man bahkan merekrut pahlawan-pahlawan baru untuk bergabung bersama The Avengers.

Dalam dunia nyata, kita bisa mengambil contoh dari seorang dosen. Seorang dosen adalah orang biasa yang dahulunya merupakan mahasiswa biasa. Ia kemudian berhasil menjadi sarjana, atau bahkan master, kemudian berprofesi sebagai dosen. Misinya saat ini tidak lagi untuk menjadi seorang sarjana, melainkan membimbing mahasiswa lainnya untuk menjadi seorang sarjana. Seorang dosen juga memiliki misi untuk memiliki misi untuk mempertahankan statusnya sebagai dosen dengan cara melakukan penelitian-penelitian baru.

Hero as a World Redeemer

Pahlawan jenis ini adalah seseorang yang menyelamatkan dunia dari genggaman tangan jahat. Biasanya, dalam mitologi yang diteliti oleh Campbell, yang biasanya menjadi ‘tangan jahat’ adalah seseorang yang dulunya adalah pahlawan namun kemudian karena berbagai faktor ia menjadi seorang penjahat yang berkuasa atas dunia. Maka Hero as a World Redeemer ini adalah pahlawan baru yang memiliki misi untuk mengembalikan dunia menjadi lebih baik.

Dalam dunia nyata, kita sekarang memiliki pahlawan jenis ini, yaitu Greta Thunberg. Ia sedang berusaha untuk merebut dunia dari kejahatan pengusaha-pengusaha besar yang terus merusak dunia melalui polusi udara, pembakaran hutan, pencemaran laut, dan sebagainya. Pengusaha-pengusaha ini, dulunya adalah pahlawan era modern karena membawa kemajuan teknologi, membuka banyak lapangan pekerjaan, dan memajukan negaranya. Namun seiring berjalannya waktu — yang menjadi salah satu faktor penentu perubahan seseorang — pengusaha-pengusaha ini sekarang menjadi musuh dunia yang harus dilawan. Greta adalah contoh pahlawan dalam tipe ini, meskipun ia belum berhasil mengambil alih dunia, namun kita bisa melihat bahwa ia sedang berjalan menuju ke arah sana.

Hero as a Saint

Tipe terakhir ini, menurut Campbell, adalah tipe manusia yang meninggalkan dunia dan membiarkan jiwanya larut bersama Tuhan. Pahlawan tipe ini tidak berjuang melawan monster, melawan penguasa, atau siapapun. Ia adalah pahlawan untuk dirinya sendiri yang memiliki misi spiritual untuk lebih dekat dengan Tuhan. Contoh sederhana dari pahlawan-pahlawan ini adalah pemuka agama, misalnya Ustad dalam agama Islam. Seorang Ustad memiliki misi pribadi untuk lebih dekat lagi dengan Tuhan, bahkan ketika ia berdakwah menyebarkan ajaran agama, itu pun ia anggap sebagai usahanya mendekatkan diri pada Tuhan. Level ekstrem dari pahlawan jenis ini di dunia nyata contohnya adalah seorang sufi. Seorang sufi biasanya sudah tidak lagi peduli dengan dunia fisik dan lebih mementingkan koneksi batinnya dengan Sang Pencipta. Seorang sufi biasanya hidup sederhana, menjauhi kemewahan dunia (zuhud), dan tidak mengedepankan nafsu.

--

--

Haris Quds

A culture enthusiast and a book reviewer. Studied American Studies on University of Indonesia.