Halal Palsu

Haris Quds
2 min readMay 19, 2023

--

Halalbihalal itu aneh bin ajaib.
Seajaib asal-usul namanya yang samar bak makhluk gaib.
Dari yang katanya pertama digunakan saat open house di masa Sukarno,
Hingga rumor berasal dari pedagang martabak asal India di Solo.

Kenapa halal, dan kenapa halalnya dua?
Kenapa aku minta maaf sama tante, yang tahun lalu ngusir aku dari rumahnya?
Kenapa juga aku memaafkan rekan, yang
sudah setahun bahkan tak pernah bersapa?

Jangankan pada orang lain, yang sering kali, aku gak peduli,
maaf-memaafkan ini saja belum tentu bisa teraplikasi
dari dan untuk diri sendiri.

Belaga minal minum tanjung kimpul,
finger cross di belakang punggung alias ngibul.
Ditanya tante tentang jodoh yang belum muncul,
atau kerjaan baru yang bikin dapur lebih ngebul.

Rasanya capekkk dan mau menghilang aja ke Istanbul.

Kemaren, om dan nenek secara pasif agresif berebut waris mendiang Uncu,
Tapi tetap pura-pura salim cipika-cipiki lucu,

Lalu esokannya ribut lagi seperti kucing dan asu.
Segalanya banal dan saru.

Yang baik dari halalbihalal menurutku cuma satu,
menu langka bernama gulai tambusu,
gulai usus sapi yang diisi telur dan tahu. Uuuh.
Lebih nikmat dibanding maaf palsu,
dari kawan lama yang cuma reach out saat punya proyek baru.

Yaa, bukannya mengikuti banyakan orang,
aku pun akhirnya ikut maaf-maafan palsu.
Toh, puasaku tahun ini juga palsu.
Yang terjamin asli, sih, ya cuma satu:
Perasaanku padamu <3

Mei23

--

--

Haris Quds

A culture enthusiast and a book reviewer. Studied American Studies on University of Indonesia.